Seputar Diabetes

6 Buah untuk Diabetes yang Baik Dikonsumsi.  Meski sebagian besar buah mengandung gula, tetapi ada buah untuk diabetes yang memiliki kadar g...

6 Buah untuk Diabetes yang Baik Dikonsumsi. Meski sebagian besar buah mengandung gula, tetapi ada buah untuk diabetes yang memiliki kadar gula rendah. Tak hanya mengandung sedikit gula, jenis buah-buahan tersebut juga kaya akan nutrisi sehingga aman dan baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.  


Buah-buahan merupakan sumber nutrisi yang baik bagi tubuh. Di dalamnya terkandung beragam vitamin, mineral, antioksidan, hingga serat alami yang berperan penting bagi metabolisme tubuh.

Tak hanya itu, rasa manis dalam buah-buahan berasal dari gula alami dan biasanya memiliki indeks glikemik rendah. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah segar tidak berdampak buruk pada kontrol gula darah. Hal inilah yang menjadikan buah-buahan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Daftar Buah untuk Diabetes yang Baik Dikonsumsi

Dengan indeks glikemik yang rendah, buah untuk diabetes aman dikonsumsi karena lebih lambat menaikkan kadar gula darah. Tak hanya itu, jenis buah ini juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi penderita diabetes.

Berikut ini adalah beberapa jenis buah untuk diabetes yang bisa dijadikan pilihan:

1. Apel

Buah apel telah dipercaya sejak lama dapat mencegah berbagai penyakit. Hal ini karena apel tergolong rendah kalori dan karbohidrat, banyak mengandung serat, dan sumber vitamin C yang baik.

Bahkan, hanya dari kulitnya saja, buah apel dapat memenuhi hampir 20 persen kebutuhan serat harian dan antioksidan.

2. Jeruk

Jeruk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Bahkan, hanya dengan mengonsumsi satu jeruk, Anda dapat memenuhi 78 persen kebutuhan vitamin C harian.

Jeruk juga mengandung folat dan kalium yang bisa menjaga tekanan darah tetap stabil. Buah ini juga baik dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena rendah karbohidrat dan kalori.

3. Pir

Selain rendah karbohidrat, pir adalah buah yang tinggi serat. Hal ini membuat pir sebagai salah satu buah untuk diabetes. Selain dikonsumsi secara langsung, Anda juga dapat mencampur buah ini ke dalam salad atau diolah menjadi jus.

4. Jambu biji

Penelitian menunjukkan bahwa jambu biji mengandung indeks glikemik rendah, sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, buah tropis ini juga dikenal sebagai sumber vitamin C yang baik serta mengandung beragam nutrisi lain, seperti folat, beta karoten, dan protein.

5. Ceri

Kandungan antioksidan dan kalium membuat ceri layak dijadikan buah untuk diabetes. Kedua kandungan tersebut dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh penderita diabetes.

Bahkan, buah ceri kalengan yang biasa dijadikan hiasan kue tart, masih dianggap aman untuk dikonsumsi penderita diabetes, asalkan tidak ditambahkan gula.

6. Stroberi

Buah stroberi memiliki kandungan serat yang tinggi. Stroberi sebaiknya dikonsumsi langsung tanpa diolah terlebih dahulu agar manfaat vitamin C dapat diperoleh secara optimal.

Manfaat lain dari buah untuk diabetes ini adalah dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh dapat mengatur kadar gula dengan lebih baik. Namun, manfaat stroberi bagi penderita diabetes ini masih perlu dikaji lebih dalam.

Meski buah-buahan di atas baik bagi penderita diabetes, usahakan untuk mengonsumsinya tanpa tambahan gula. Konsumsilah buah yang masih segar. Buah untuk diabetes juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus, tetapi hindari penambahan gula, susu, atau pemanis buatan.

Ada beragam pilihan buah untuk diabetes. Bila Anda masih ragu jenis buah apa yang aman dikonsumsi, tanyakanlah kepada dokter. Jangan lupa juga untuk minum obat sesuai anjuran dokter dan rutin memeriksakan diri ke dokter agar diabetes Anda tetap terkontrol.

Berbagai Pantangan Diabetes yang Penting untuk Diketahui.  Ada beberapa pantangan diabetes yang perlu diketahui oleh penderita penyakit ini....

Berbagai Pantangan Diabetes yang Penting untuk Diketahui. Ada beberapa pantangan diabetes yang perlu diketahui oleh penderita penyakit ini. Pantangan tersebut umumnya berkaitan dengan jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya. Jadi, apa saja pantangan penderita diabetes?


Bagi penderita diabetes, memilih asupan makanan dan minuman merupakan hal yang sangat penting. Hal ini karena ada makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan ada pula yang sebaiknya dihindari. Tujuannya adalah agar penderita diabetes memiliki kadar gula darah yang terkontrol.

Apa Saja Pantangan Diabetes yang Harus Diperhatikan?

Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi dan yang harus dihindari oleh penderita diabetes berdasarkan jenisnya:

1. Karbohidrat

Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber tenaga. Namun, penderita diabetes sebaiknya menghindari konsumsi nasi putih, roti putih, dan kentang goreng. Hindari juga sereal yang rendah serat dan mengandung banyak gula.

Untuk memenuhi asupan karbohidrat, Anda dapat memilih beras merah, roti dari biji-bijian utuh, atau ubi jalar yang dipanggang.

2. Protein

Pantangan diabetes berikutnya adalah daging yang digoreng, kulit ayam, ikan goreng, dan tahu goreng. Sebagai gantinya, penderita diabetes bisa mendapatkan asupan protein dari daging dada ayam tanpa kulit, daging yang direbus, tahu kukus atau rebus, ikan panggang, telur, dan kacang-kacangan.

3. Produk susu

Penderita diabetes juga sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi produk susu. Produk susu yang sebaiknya dikonsumsi adalah susu skim serta yoghurt dan keju rendah lemak. Batasi atau hindari konsumsi susu full cream, es krim, serta yoghurt dan keju tinggi lemak.

4. Buah-buahan

Buah-buahan mengandung serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat, serta memiliki kadar lemak dan garam yang rendah. Hampir semua jenis buah-buahan segar dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Namun, ada beberapa jenis atau bentuk buah yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes, meliputi:

  • Buah kalengan yang tinggi gula
  • Selai buah tinggi gula
  • Saus buah
  • Minuman rasa buah dan jus buah kemasan

5. Minuman

Air putih merupakan minuman terbaik untuk penderita diabetes. Selain itu, penderita diabetes juga tetap dapat mengonsumsi teh tanpa gula dan kopi dengan susu rendah lemak.

Ada beberapa minuman yang menjadi pantangan diabetes, seperti minuman berkafein, minuman beralkohol, atau minuman penambah stamina (energy drink). Hal ini karena ragam minuman tersebut tinggi karbohidrat dan fruktosa.

Fruktosa erat kaitannya dengan resistensi insulin dan diabetes, sehingga harus dihindari oleh penderita diabetes.

6. Sayuran

Sayuran adalah sumber serat yang baik untuk kesehatan. Untuk mendapatkan manfaatnya, pilihlah sayuran yang segar. Anda bisa memakannya mentah setelah dicuci bersih atau diolah dengan cara dikukus dan dipanggang.

Namun, hindari penambahan saus, keju, mentega, dan garam berlebih dalam sayuran. Selain itu, hindari pula sayuran kalengan dan acar yang telah ditambahkan banyak garam.

Bagaimana Jika Penderita Diabetes Tetap Mengonsumsi Makanan Pantangan?

Jika pantangan diabetes dilanggar, kadar gula darah dapat mengalami kenaikan dan bahkan tidak terkontrol. Akibatnya, dapat terjadi berbagai komplikasi, seperti meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular dan kerusakan saraf.

Jenis penyakit kardiovaskular yang dapat diderita adalah serangan jantung, stroke, dan penyempitan pembuluh darah.

Sedangkan, kerusakan saraf dapat menimbulkan gejala kesemutan di ujung jari kaki, mati rasa, dan nyeri yang menyebar hingga ke tungkai atas. Komplikasi ini terjadi karena kadar gula yang tinggi dapat melukai dinding pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk memberi nutrisi kepada sel-sel saraf.

Jika kerusakan saraf terjadi di bagian pencernaan, dapat menyebabkan diare dan sembelit. Disfungsi ereksi juga dapat terjadi pada pria akibat adanya kerusakan saraf.

Asupan makanan sehat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Oleh karena itu, apabila Anda menderita diabetes, sebaiknya hindari pantangan diabetes yang sudah disebutkan di atas. Jangan lupa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter dan konsultasikan menu makanan apa saja yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Glikosuria Lebih Banyak Dialami Pasien Diabetes.  Glikosuria adalah kondisi ketika urine atau air seni mengandung gula. Kondisi ini umumnya ...

Glikosuria Lebih Banyak Dialami Pasien Diabetes. Glikosuria adalah kondisi ketika urine atau air seni mengandung gula. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh hiperglikemia atau terlalu tingginya kadar glukosa darah. Namun, ada kalanya glikosuria terjadi meski kadar gula darah seseorang normal atau justru di bawah normal.

Dalam kondisi normal, gula darah akan diserap oleh ginjal agar kembali ke pembuluh darah, bukan dikeluarkan melalui urine. Hal ini bertujuan agar tubuh memperoleh cukup gula untuk digunakan sebagai sumber energi. Pada glikosuria, ginjal tidak mampu menyerap semua gula kembali ke darah. Akibatnya, gula terbuang melalui urine.


Penyakit Penyebab Glikosuria

Umumnya glikosuria terjadi karena ada kondisi hiperglikemia atau penyakit yang melatarbelakanginya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan glikosuria:

1. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah penyebab paling umum dari glikosuria. Pada kondisi ini, reseptor insulin tubuh tidak bekerja dengan baik, sehingga gula darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh secara efektif. Akibatnya, terjadi kelebihan gula dalam darah yang tidak dapat tersaring semua oleh ginjal.

2. Diabetes gestasional

Glikosuria juga dapat terjadi jika Anda menderita diabetes gestasional. Ini adalah diabetes yang dialami oleh wanita hamil. Kondisi ini dapat terjadi ketika hormon dari plasenta bayi menghambat insulin dalam mengontrol gula darah sehingga menyebabkan kadar gula darah pada wanita hamil menjadi tinggi.

3. Kondisi hiperglikemia selain diabetes

Orang yang tidak menderita diabetes juga bisa mengalami glikosuria karena hiperglikemia. Glikosuria jenis ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang tinggi kadar gula. Selain karena makanan, hiperglikemia juga dapat disebabkan oleh kecemasan yang parah, meningkatnya hormon stres, akromegali, tirotoksikosis, dan sindrom Cushing.

4. Renal glikosuria

Renal glikosuria adalah jenis glikosuria yang cukup jarang terjadi. Kondisi ini dapat terjadi meski kadar gula darah Anda normal atau justru di bawah batas normal. Renal glikosuria terjadi karena adanya mutasi gen tertentu yang mengakibatkan gula darah lolos ke dalam urine ketika darah disaring oleh ginjal.

Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Penderita Glikosuria

Pada sebagian besar kasus, glikosuria tidak memiliki efek atau pun gejala yang serius, sehingga dapat terjadi bertahun-tahun tanpa terasa. Glikosuria sendiri sebenarnya tidak memerlukan penanganan khusus. Justru yang harus diperhatikan adalah kondisi atau penyakit yang melatarbelakanginya.

Jika ketika pemeriksaan urine dan darah tidak ditemukan adanya gangguan fungsi ginjal atau hiperglikemia, kemungkinan besar glikosuria disebabkan oleh mutasi genetik dan tidak berbahaya.

Namun jika glikosuria disebabkan oleh diabetes, terutama diabetes tipe 2, dokter akan melakukan pengobatan untuk menangani diabetes. Jika tidak, diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, mulai dari gangguan penglihatan hingga gagal ginjal.

Jika glikosuria disebabkan oleh keadaan hiperglikemia yang tidak terlalu berbahaya, misalnya karena konsumsi makanan tinggi gula atau stres, penanganan bisa dilakukan dengan rutin berolahraga, memantau kadar gula darah, mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, serta mengurangi konsumsi gula, lemak, kafein, dan minuman beralkohol.

Selain itu, obat-obatan untuk membantu tubuh mengambil gula darah ke dalam sel, misalnya metformin, juga dapat digunakan. Namun, penggunaan obat ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Jadi, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter untuk menangani kondisi glikosuria.

Ini Fakta Seputar Bahaya Kafein pada Penderita Diabetes.  Bahaya kafein pada penderita diabetes hingga kini masih menjadi perdebatan. Ada pe...

Ini Fakta Seputar Bahaya Kafein pada Penderita Diabetes. Bahaya kafein pada penderita diabetes hingga kini masih menjadi perdebatan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa kafein tidak baik bagi penderita diabetes. Namun, ada pula yang membantah anggapan tersebut. Untuk mengetahui fakta yang sebenarnya, simak penjelasannya dalam artikel berikut.


Kafein adalah salah satu kandungan yang terdapat di dalam kopi dan teh. Kafein sering kali dikonsumsi karena dapat merangsang otak serta membuat orang yang mengonsumsinya menjadi lebih fokus dan mudah konsentrasi. Kafein pun umum dikonsumsi untuk mengatasi rasa lelah dan mengantuk.

Meski demikian, orang yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes tipe 2, mungkin tidak dianjurkan untuk terlalu banyak mengonsumsi kafein karena risiko efek samping yang mungkin muncul.

Dampak Negatif dan Positif Kafein bagi Penderita Diabetes

Berikut ini adalah dampak negatif dan positif dari konsumsi kafein bagi penderita diabetes tipe 2:

Dampak negatif kafein bagi penderita diabetes

Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi kopi sebanyak 4 cangkir atau lebih dalam sehari, dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Hal ini disebabkan oleh efek kafein yang diduga dapat mengganggu kinerja hormon insulin, sehingga membuat penderita diabetes lebih sulit mengontrol kadar gula darahnya.

Jika penderita diabetes terus mengonsumsi kafein, hal ini dikhawatirkan dapat membuat gula darah semakin sulit terkontrol sehingga meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf dan ginjal. Meski demikian, bahaya kafein bagi penderita diabetes ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Dampak positif kafein bagi penderita diabetes

Di sisi lain, minuman berkafein seperti kopi dan teh juga mengandung polifenol. Zat ini merupakan antioksidan yang baik bagi penderita diabetes. Polifenol diketahui dapat mengurangi risiko diabetes pada orang sehat serta mencegah peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Zat antioksidan tersebut juga baik untuk memelihara kesehatan sel dan jaringan tubuh dari efek radikal bebas.

Efek kafein pada penderita diabetes memang masih menjadi kontroversi. Namun, jika Anda memiliki penyakit diabetes dan suka mengonsumsi kafein, cobalah untuk membatasinya.

Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi lebih dari 2 cangkir per hari dan teh lebih dari 3 cangkir per hari. Saat mengonsumsi minuman tersebut, Anda juga sebaiknya tidak menggunakan terlalu banyak gula.

Apabila masih ragu atau khawatir dengan bahaya kafein terhadap penyakit diabetes, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Selain membatasi asupan kafein, jangan lupa pula untuk rutin berolahraga, menjalani pola makan sehat, dan mengonsumsi obat antidiabetes sesuai petunjuk dokter untuk mengontrol penyakit diabetes yang Anda derita.

Ketahui Cara Mencegah Diabetes yang Tepat di Sini.  Cara mencegah diabetes penting untuk diterapkan oleh siapa saja. Hal ini mengingat jumla...

Ketahui Cara Mencegah Diabetes yang Tepat di Sini. Cara mencegah diabetes penting untuk diterapkan oleh siapa saja. Hal ini mengingat jumlah penderita diabetes yang kian meningkat setiap tahunnya. Selain untuk mencegah penyakit diabetes atau kencing manis, langkah pencegahan ini juga penting dilakukan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.


Penyakit diabetes merupakan masalah kesehatan global yang kian memprihatinkan. Data penelitian pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 450 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes di seluruh propinsi diperkirakan mencapai sekitar 15-17 juta orang.

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah.

Sementara, diabetes tipe 2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Di luar itu, diabetes juga dapat terjadi di masa kehamilan (diabetes gestasional).

Apa pun tipenya, penyakit ini kemudian dapat menyebabkan kadar gula (glukosa) darah menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya.

Kiat Tepat Mencegah Diabetes

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini berkaitan dengan penyakit autoimun, kelainan genetik, dan faktor keturunan. Karena belum diketahui secara pasti, maka pencegahannya pun belum dapat dipastikan.

Sementara, diabetes tipe 2 diketahui berkaitan dengan faktor genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi insulin.

Untuk mencegah penyakit diabetes, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Menerapkan pola makan sehat

Menjalani pola makan sehat adalah salah satu kunci utama untuk terhindar dari diabetes. Agar tidak terkena diabetes, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak, misalnya makanan olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Untuk mengurangi risiko terkena diabetes, batasi asupan gula harian sebesar 40 gram atau setara dengan 9 sendok teh gula.

Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Pencegahan dengan bahan herba bisa dilakukan dengan memanfaatkan kulit buah manggis.

Jika Anda suka ngemil, sebaiknya pilih camilan sehat, seperti susu, yoghurt rendah lemak dan gula, serta kacang-kacangan yang direbus tanpa garam. Selain itu, hindari minuman bersoda atau jus buah kemasan yang memiliki kadar gula tinggi dan perbanyaklah minum air putih.

2. Menjalani olahraga secara rutin

Rutin berolahraga memiliki banyak manfaat, salah satunya mencegah tubuh terkena diabetes. Olahraga rutin dapat membantu tubuh menggunakan hormon insulin dengan lebih efektif, sehingga kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol.

Sempatkan waktu Anda untuk berolahraga minimal 30 menit sehari. Olahraga jenis apa pun, asalkan dilakukan dengan rutin, bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah diabetes.

3. Menjaga berat badan ideal

Berat badan ideal dapat ditentukan menggunakan kalkulator BMI (body mass index). Jika nilai BMI tubuh Anda tinggi hingga melebihi batas normal, maka bisa saja Anda mengalami obesitas. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Oleh sebab itu, penting untuk selalu menjaga berat badan agar tetap ideal dengan rutin olahraga dan menjalani pola makan sehat yang bergizi seimbang.

4. Mengelola stres dengan baik

Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko untuk terkena diabetes. Hal ini karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres (kortisol) yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Tidak hanya itu, saat stres tubuh juga akan cenderung lebih mudah lapar dan terdorong makan lebih banyak. Oleh sebab itu, Anda harus pandai dalam mengelola stres agar tidak melampiaskannya pada makan atau ngemil secara berlebihan.

5. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Untuk menilai kadar gula darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala ke dokter. Tes gula darah ini mungkin perlu didahului dengan berpuasa setidaknya 10 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Tes gula darah penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit diabetes.

Bagi Anda yang sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, maka pemeriksaan gula darah dapat dilakukan setahun sekali.

Namun, jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes, seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, obesitas, atau memiliki anggota keluarga yang juga penderita diabetes, maka dokter mungkin akan menyarankan tes gula darah dilakukan lebih sering.

Di samping melakukan langkah di atas, Anda juga perlu menghilangkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat lainnya dengan berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol atau bersoda, serta tidur yang cukup setidaknya 7 jam setiap hari.

Selain dengan menjalani beberapa langkah pencegahan diabetes di atas, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah apa saja yang dapat dilakuan agar terhindar dari diabetes.

Pilihan Makanan yang Aman untuk Penderita Diabetes.  Banyak orang menganggap penderita diabetes tidak bisa makan enak. Padahal, ada beragam ...

Pilihan Makanan yang Aman untuk Penderita Diabetes. Banyak orang menganggap penderita diabetes tidak bisa makan enak. Padahal, ada beragam makanan yang aman untuk penderita diabetes dan rasanya pun enak. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pola makan seorang penderita diabetes memang perlu dijaga. Jika salah asupan, kadar gula darah bisa tidak terkontrol sehingga dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi diabetes. Maka dari itu, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang ingin dikonsumsi.


Makanan yang Aman untuk Penderita Diabetes

Berikut adalah beberapa makanan yang aman untuk penderita diabetes berdasarkan kandungan gizinya:

 1. Karbohidrat kompleks

Secara umum, karbohidrat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Meski keduanya sama-sama diperlukan tubuh, karbohidrat kompleks dinilai lebih sehat, bergizi, serta lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk lebih fokus pada sumber karbohidrat yang lebih sehat, beberapa di antaranya adalah:

  • Umbi-umbian, seperti kentang dan ubi jalar
  • Buah-buahan, seperti tomat, pisang, dan beri
  • Biji-bijian utuh, seperti beras merah dan oat
  • Legum, seperti buncis dan kacang polong
  • Produk gandum utuh, seperti roti gandum

Selain itu, penderita diabetes dianjurkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat rafinasi, seperti roti putih dan nasi putih, karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

2. Serat

Makanan yang kaya akan serat dapat membantu mengendalikan kadar gula darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ada beberapa pilihan jenis makanan tinggi serat yang baik untuk dikonsumsi, di antaranya:

  • Buah-buahan, seperti buahpepaya, apel, dan pir
  • Sayur-sayuran, seperti bayam, brokoli, dan selada
  • Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almond
  • Biji-bijian, seperti artichoke, chia seed, dan biji rami

3. Protein

Protein adalah nutrisi yang termasuk dalam 3 makronutrien esensial selain lemak dan karbohidrat. Protein sangat diperlukan tubuh untuk sumber energi, membangun dan memperbaiki jaringan, serta mendukung sistem kekebalan tubuh.

Hanya saja, penderita diabetes harus bijak dalam memilih makanan berprotein, karena mereka juga perlu memperhatikan kandungan lemak jenuh dan karbohidrat di dalamnya.

Untuk memudahkan, berikut adalah daftar pilihan makanan berprotein yang sehat dan baik dikonsumsi oleh penderita diabetes:

Protein hewani, seperti dagingsapi has dalam atau paha belakang, dada ayam tanpa kulit, ikan berdaging putih, dan telur

Protein nabati, seperti kacang merah, kacang hitam, kacang polong, edamame, dan tahu

4. Lemak sehat

Penderita diabetes juga perlu mengonsumsi makanan berlemak, tapi lemak yang sehat.

Makanan yang mengandung lemak tak jenuh dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi diabetes, termasuk serangan jantung. Beberapa pilihan lemak sehat yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes antara lain:

Lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, minyak kanola, alpukat, kacang almond, hazelnut, serta biji labu, dan wijen

Lemak tak jenuh ganda, seperti minyak bunga matahari, minyak jagung, kenari, biji rami, dan ikan

5. Vitamin, mineral, dan antioksidan

Untuk memenuhi gizi seimbang dan membantu menjaga kesehatan tubuh, penderita diabetes juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Berikut adalah beberapa makanan tinggi vitamin dan mineral yang baik dikonsumsi penderita diabetes:

  • Sayura hijau yang kaya akan vitamin A, C, E, dan K, serta kalsium, seng, dan potassium
  • Stroberi yang kaya akan vitamin C dan antioksidan, seperti antosianin dan polifenol
  • Buah sitrus (jeruk) yang tinggi akan serat, vitamin C, folat, dan potassium
  • Buah beri yang mengandung vitamin C dan K, serta mangan, serat, dan potassium
  • Penyedap Makanan yang Aman untuk Penderita Diabetes

Bagi penderita diabetes, sebenarnya tidak ada larangan mengonsumsi makanan enak yang menggunakan penyedap rasa. Hanya saja, ada batasan pilihan dan jumlah penyedap yang perlu diperhatikan, di antaranya:

Garam

Menambahkan garam pada makanan untuk penderita diabetes sebenarnya boleh saja. Namun, konsumsi garam harus dibatas karena bisa menaikkan tekanan darah dan berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

Asupan garam penderita diabetes tipe 2 harus dibatasi kurang dari 1 sendok teh per hari. Bila ingin mengonsumsi makanan olahan atau kalengan, pastikan kandungan garam atau sodium kurang dari 140 mg per porsi. Namun, penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan.

Pemanis buatan

Penderita diabetes harus memilih makanan dengan tepat, apalagi yang ada hubungannya dengan gula atau makanan manis. Jika ingin mengonsumsi makanan manis, penderita diabetes dapat mempertimbangkan zat pengganti gula atau pemanis buatan.

Beberapa zat pengganti gula atau pemanis buatan yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah:

  • Stevia
  • Lo han kuo
  • Erythritol
  • Aspartam
  • Sakarin
  • Sukralosa
  • Herba dan rempah

Salah satu studi menjelaskan bahwa penggunaan herba dan rempah-rempah dipercaya mampu mengendalikan kadar gula darah, sehingga seringkali diklaim sebagai pengobatan alami bagi penderita diabetes.

Ditambah lagi, herba dan rempah dapat menyedapkan makanan, bahkan bisa mengurangi penggunaan garam dan gula. Berikut ini ada beberapa jenis herba dan rempah-rempah yang baik untuk penderita diabetes:

  • Kayu manis
  • Daun kucai
  • Bawang putih
  • Adas
  • Rosemary
  • Kunyit
  • Fenugreek

Setelah memahami penjelasan di atas, penderita diabetes tak perlu sedih lagi karena tidak bisa makan enak.

Selama Anda mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, diharapkan kadar gula darah Anda dapat terkontrol dengan baik.

Meski begitu, diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama dan masing-masing penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda. Jika diabetes yang Anda alami disertai masalah lain, seperti gangguan ginjal atau luka yang sulit sembuh, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan makanan yang tepat.

Ketahui Berbagai Cara Menurunkan Gula Darah di Sini.  Ada banyak cara menurunkan kadar gula darah, mulai dari menjalani pola makan sehat hin...

Ketahui Berbagai Cara Menurunkan Gula Darah di Sini. Ada banyak cara menurunkan kadar gula darah, mulai dari menjalani pola makan sehat hingga rutin berolahraga. Langkah tersebut juga baik dilakukan untuk mendukung pengobatan diabetes agar gula darah bisa lebih terkontrol.


Meningkatnya kadar gula darah dapat disebabkan oleh terganggunya efektivitas atau berkurangnya produksi insulin, sehingga tubuh tidak dapat mengatur jumlah gula darah secara efektif.

Jika dibiarkan, kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol lama-kelamaan dapat merusak pembuluh darah, saraf, dan organ tertentu, seperti mata, ginjal, otak, serta jantung. Hal ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi diabetes yang berbahaya.

Gejala Tingginya Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh bisa saja tidak menimbulkan gejala, sehingga sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa kadar glukosa di tubuhnya tinggi.

Namun, gula darah tinggi terkadang juga bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Kelelahan
  • Sering haus dan lapar
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Sering buang air kecil
  • Nafsu makan meningkat tapi berat badan terus turun
  • Luka sulit sembuh
  • Kesemutan, biasanya pada tangan dan kaki

Seperti disebutkan di atas, tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan berbagai komplikasi atau penyakit. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, penting untuk mengetahui cara menurunkan gula darah agar kadar glukosa tubuh dapat terkontrol.

Cara Menurunkan Gula Darah

Gula darah memang bisa diturunkan dengan penggunaan obat-obatan. Pada kasus diabetes yang parah atau jika gula darah tidak terkontrol dengan pengobatan, penggunaan suntik insulin juga bisa menjadi cara untuk menurunkan gula darah.

Selain dengan obat-obatan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sebagai cara menurunkan gula darah, di antaranya:

1. Menurunkan berat badan

Berat badan berlebih atau obesitas bisa menyebabkan gula darah lebih sulit terkontrol. Sebuah riset menyebutkan bahwa menjaga berat badan tetap ideal bisa menurunkan risiko seseorang untuk terkena diabetes hingga mencapai 58%.

Oleh karena itu, Anda perlu menurunkan berat badan dan menjaganya tetap ideal agar kadar gula darah bisa lebih terkontrol.

2. Berolahraga secara teratur

Olahraga teratur dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi dengan lebih efisien.

Olahraga yang baik untuk dilakukan sebagai cara menurunkan kadar gula darah adalah jalan santai, joging, bersepeda, menari, berenang, dan latihan angkat beban.

3. Mencukupi waktu tidur

Tidur cukup selama 7–9 jam setiap hari dapat menekan kadar gula darah dalam tubuh. Kualitas tidur yang kurang baik atau kurangnya waktu tidur dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga berat badan mudah bertambah.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, sehingga gula darah mudah meningkat.

4. Memantau gula darah

Jika Anda berisiko menderita diabetes atau sudah terdiagnosis terkena diabetes, ukur dan catatlah kadar gula darah Anda setiap harinya. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah kadar gula darah tetap terkontrol atau tidak.

Selain itu, penderita diabetes yang sudah menjalani pengobatan, pemantauan kadar gula darah juga penting dilakukan untuk memastikan obat diabetes yang digunakan cocok dan bisa mengontrol gula darah dengan baik, serta untuk mendeteksi efek samping yang mungkin muncul, seperti hipoglikemia.

5. Mengendalikan stres

Saat sedang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon glukagon dan kortisol yang dapat memicu peningkatan kadar gula darah.

Oleh karena itu, mengendalikan stres juga penting dilakukan sebagai salah satu cara menurunkan gula darah. Anda dapat mengurangi stres dengan berbagai cara, misalnya olahraga, yoga, dan relaksasi.

6. Mengontrol porsi makanan

Porsi makanan yang terkontrol dapat membantu Anda mengurangi asupan kalori dan mencegah terjadinya lonjakan gula darah.

Anda disarankan untuk makan dengan piring kecil secara perlahan dan biasakan diri untuk membaca jumlah kalori yang tertera pada label makanan sebelum mengonsumsinya.

7. Tidak melewatkan waktu makan

Hanya makan 1 atau 2 kali sehari dengan porsi besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tinggi. Anda disarankan untuk makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Jika ingin mengonsumsi camilan, pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan.

Perhatikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi

Untuk mencegah meningkatnya kadar gula darah, Anda pun dituntut untuk lebih cermat dalam memilih dan mengonsumsi makanan serta minuman. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan:

1. Memperbanyak minum air putih

Air putih dapat mengurangi rasa haus dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Selain mencegah dehidrasi, minum air putih secara teratur juga dapat membantu ginjal mengeluarkan gula darah berlebih lewat urine.

2. Meningkatkan asupan serat

Serat dapat memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, sehingga gula darah bisa meningkat secara bertahap. Wanita dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi 32 gram serat setiap hari, sedangkan pria dewasa sebanyak 37 gram serat per hari.

3. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah

Indeks glikemik digunakan untuk mengukur respons tubuh terhadap pelepasan gula darah dari makanan. Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dapat mencegah peningkatan atau lonjakan kadar gula darah.

Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik rendah adalah buah-buahan, sayuran hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, wortel, dan jagung.

4. Mencoba beberapa bahan alami

Gula darah juga bisa diturunkan dengan beberapa bahan alami, misalnya cuka apel. Sebuah riset menyebutkan bahwa konsumsi 20 ml cuka apel setiap hari dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan. Tak hanya itu, cuka apel juga dapat meningkatkan efektivitas kinerja hormon insulin.

Selain cuka apel, kayu manis juga dapat dikonsumsi sebagai asupan untuk menurunkan kadar gula. Ada riset yang menyebutkan bahwa konsumsi bubuk kayu manis sebanyak 1–2 gram dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh hingga 29%.

Meski demikian, efektivitas bahan-bahan alami tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan bahan alami untuk menurunkan gula darah, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan diabetes.

5. Menjauhi makanan berlemak dan bergula tinggi

Pantangan untuk Anda yang ingin menurunkan kadar gula darah adalah mengonsumsi makanan dengan kadar lemak dan gula yang tinggi, seperti gorengan, mentega, kue, cokelat, dan es krim.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjauhi minuman beralkohol dan berhenti merokok untuk menurunkan gula darah.

Berbagai cara menurunkan gula darah yang telah disebutkan di atas bisa Anda terapkan untuk mencegah terjadinya resistensi insulin dan mengurangi risiko terkena diabetes.

Jika Anda telah terdiagnosis menderita diabetes, cara-cara di atas bisa dilakukan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Apabila

gula darah masih juga tinggi meski telah mencoba berbagai cara menurunkan gula darah tersebut, konsultasikanlah ke dokter untuk mendapatkan penanganan.